Rabu, 13 Oktober 2010

Bagaimana Memilih Lokasi Usaha?

Beberapa minggu yang lalu Toko Addina kehadiran rekan dari TDA Bekasi yaitu Pak Dody. Kami berdiskusi seputar memulai usaha di kios atau toko. Ada satu pertanyaan yang masih terngiang dan masih terus terpikir yaitu bagaimana cara memilih lokasi untuk membuka kios?
Kalau kembali kilas balik saat pertama membuka kios Addina, saya tidak punya kriteria yang sistematis dalam memilih kios. Ketika saya dan istri saya sudah memutuskan untuk segera memulai usaha, saya hanya lihat-lihat dan menginventarisir kios-kios yang dikontrakkan di sekitar Pasar Perumnas Klender. Kemudian saya amati trafik di depan masing-masing kios. Dan dengan menggunakan feeling saya banding-bandingkan kios2 yang akan jadi target.
Baru kemudian setelah mantap dengan salah satu pilihan,saya tanya harga sewa dan nego dengan penyewa. Dengan pertimbangan: harga sewanya masuk dalam perhitungan, maka kamipun deal.
Untuk deal-nya sendiri, saya masih mencoba menawar untuk mendapatkan keringanan pembayaran. Maksudnya uang sewa tidak dibayar sekaligus, tapi minta di cicil dalam beberapa bulan. Akhirnya kami sepakat untuk mencicil dalam 3 bulan. Hal ini sangat meringankan pembayaran dan bahkan untuk bulan kedua dan ketiga, saya membayar sewa kios tidak murni dengan uang tabungan (modal awal), tapi sebagiannya bisa kami bayar dengan keuntungan penjualan bulan pertama dan kedua.
Memang untuk membuka toko off-line, lokasi fisik menjadi sangat penting. Karena kita benar-benar bergantung pada trafik dan kunjungan orang secara langsung. Semakin banyak orang yang lalu-lalang di sekitar kios, asumsinya akan semakin mudah menarik orang untuk masuk dan melihat-lihat ke toko kita (leads semaking besar).
Cuma, umumnya harga sewa lokasi yang strategis (yang trafiknya tinggi) berbanding lurus dengan harga sewanya. Padahal bagi pemula, modal biasanya masih terbatas sehingga bisa-bisa modal habis terpakai hanya untuk sewa. Kalau tidak ada kendala modal tentu saja lebih baik langsung mencari lokasi-lokasi yang sudah pasti ramai dan strategis.
Waktu pertama kali hunting kios. yang saya cari adalah lokasi yang terjangkau harga sewanya dan dekat dengan keramaian. Lokasi kios pertama saya, memang ada di dekat pasar perumnas Klender, tapi bukan berada di jalan utama, bukan di jalan yang trafiknya tinggi. Sehingga uang sewanya realatif lebih terjangkau.
Yang membuat kami beruntung, meskipun bukan berada di jalan besar, di sekitar kami belum ada toko sejenis / serupa, sehingga belum ada persaingan. Jadinya, sambil belajar kami bisa memanfaatkan keunggulan yang lain (selain lokasi) sebagai daya jualnya. Sehingga kami bisa mengoptimalkan penjualan.
Alhamdulillah usaha kami bisa berkembang, dan kami mulai memikirkan untuk pindah lokasi ke tempat yang lebih ramai setelah punya cukup modal dari keuntungan di kios pertama. Apalagi setelah munculnya pesaing di sekitar kami, maka keputusan kami untuk pindah ke ruko yang lebih besar kami nilai sangat tepat.
Oh ya saya ingat salah satu nasehat, untuk mencari lokasi jangan terpatok hanya pada keramaian jalannya, tapi perhatikan juga orang-orang yang lalu lalang tadi kira-kira mungkin atau tidak, mau berhenti dan mampir ke toko kita. Contohnya begini, ada calon pengusaha aksesoris motor, yang di cari tentu jalan yang trafik sepeda motornya ramai. Setelah dapat lokasi yang dianggap cocok, dibukalah toko aksesoris motor.
Berhari-hari setelah toko dibuka, penjualannya sangat kecil. Selidik punya selidik, ketahuan bahwa memang trafik pengendara motor di jalan itu sangat ramai. Tapi jarang yang mau berhenti karena mereka memang cuma lewat untuk pulang dan pergi kerja. Nah setelah dipindah tokonya ke lokasi lain, tokonya mulai maju. Karena berada di dekat perumahan dan tokonya justru ramai bukan oleh orang yang lalu lalang tapi memang orang yang benar-benar mau beli aksesoris dan mereka melakukannya di waktu-waktu luang (bukan dalam perjalanan pulang pergi ke kantor).
Kesimpulannya, untuk mengawali berjualan di toko atau kios, sesuaikan lokasi dengan target dan modal yang kita miliki. Kalau sudah berjalan dan menguntungkan, bersiaplah untuk pindah ke lokasi yang lebih besar dan lebih strategi. Tentu saja kesimpulan ini bukan patokan, hanya pengalaman saya pribadi. Mungkin pengalaman yang akan Anda peroleh akan berbeda dan unik, karena memang bisnis bukanlah ilmu pasti tapi boleh dibilang merupakan ketrampilan (skill) dan seni.
Salam FUNtastis & Merdeka!

http://fuadmuftie.wordpress.com/2008/04/03/bagaimana-memilih-lokasi-usaha/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar