Rabu, 13 Oktober 2010

Pembatasan BBM Bersubsidi

Pembatasan BBM Bersubsidi
Hiswana Migas Usul Harga BBM Naik
Jumat, 7 Mei 2010 | 08:44 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Ery Purnomohadi mengusulkan kepada pemerintah agar menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ketimbang membatasinya.

Menurut Ery, pembatasan BBM bersubsidi akan menciptakan iklim yang tidak kondusif untuk perkembangan industri Statisun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Apabila, pemerintah tetap menerapkan kebijakan ini, maka banyak SPBU terutama di pinggiran kota yang lambat laun akan mati.

“Selama ini keuntungan SPBU hampir 95 persen berasal dari BBM bersubsidi. Sedangkan sisanya sebesar 5 persen berasal dari BBM nonsubsidi,” kata Ery kepada KONTAN, Kamis (6/5/2010).

Dengan pengurangan subsidi BBM ini, sebut Ery akan menurunkan keuntungan SPBU. Apalagi BBM nonsubsidi itu laku hanya disekitar wilayah perkotaan besar seperti Jabodetabek, Surabaya, Bandung dan lain-lain. Sedangkan untuk wilayah yang lokasinya berada di pinggiran yang paling laku adalah BBM subsidi.

“Pertamax di wilayah-wilayah pinggiran seperti Banten Selatan, Majalengka, dan Jawa Barat Selatan tidak laku. Justru yang laku adalah premium karena daya beli masyarakat tidak sampai pada Pertamax,” tambah Ery. (Fitri Nur Arifenie/Kontan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar